Rabu, 22 Oktober 2025
HUT TNI KE 80

Harapan Jadi Petaka, Warga Desa Sei Dua Hulu Asahan Tanggung Derita Akibat Proyek Tanggul BBWS Sumatera II Kementerian PUPR

Zulhamdani Napitupulu - Sabtu, 18 Oktober 2025 22:04 WIB
Harapan Jadi Petaka, Warga Desa Sei Dua Hulu Asahan Tanggung Derita Akibat Proyek Tanggul BBWS Sumatera II Kementerian PUPR
Proyek pembangunan tanggul Sungai Asahan Hilir Ulak Bandung 2 yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Kementerian PUPR justru berujung bencana.

Asahan,asatupro.com-Harapan warga Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, untuk terbebas dari banjir berubah menjadi petaka. Proyek pembangunan tanggul Sungai Asahan Hilir Ulak Bandung 2 yang dikerjakanBalai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Kementerian PUPR justru berujung bencana.

Alih-alih menjadi solusi, proyek tersebut menyebabkan jebolnya tanggul dan menenggelamkan ratusan rumah warga serta lahan pertanian di desa tersebut. Air setinggi lutut orang dewasa kini merendam permukiman dan area persawahan yang selama ini menjadi sumber penghidupan warga.

"Kami sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, tapi tidak ada tindak lanjut. Sekarang lahan kami gagal panen, dan rumah pun terendam. Ini jelas bukan lagi proyek untuk melindungi, tapi malah mencelakai," ujarSumardi, Kepala Desa Sei Dua Hulu, kepada media melalui telpon dengan nada kecewa, Sabtu (18/10/2025).

Sumardi menjelaskan, kerusakan tanggul mulai terlihat sejak beberapa bulan lalu. Warga sempat melakukan gotong royong menutup retakan sementara, namun karena tidak adanya penanganan serius dari pihak terkait, dinding tanggul akhirnya jebol saat debit air meningkat.

Baca Juga:

Akibatnya, air Sungai Asahan meluap deras ke pemukiman warga. "Kami kehilangan hasil panen padi. Satu hektar sawah saya gagal panen total," kata Rudi, salah satu petani yang menjadi korban banjir.

Warga berharap BBWS Sumatera II segera bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan dan melakukan perbaikan permanen agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka juga meminta pemerintah pusat turun tangan meninjau langsung kondisi lapangan dan mengevaluasi proyek tanggul tersebut.

"Jangan hanya datang waktu peresmian saja. Saat warga menderita, semua diam," ucap salah seorang warga lain yang namanya tidak mau disebut dengan nada kesal.

Baca Juga:

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BBWS Sumatera II terkait banjir yang melanda Desa Sei Dua Hulu.

Terpisah, pengamat kebijakan pembangunan daerah dari Perkumpulan Masyarakat Demokrasi Empatbelas juga telah menyampaikan keluhan resmi masyarakat kepada pihak BBWS Sumatera II melalui surat tertulis. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada tanggapan dari pihak BBWS.

"Surat sudah kami kirim, tapi belum ada respon sama sekali. Jika tetap diabaikan, kami akan melayangkan surat ke Kementerian PUPR. Karena bagaimanapun pekerjaan itu dilaksanakan oleh BWS melalui pihak ketiga, yaitu CV. WSM," ungkap Muhri Fauzi Hafiz, Ketua Perkumpulan Masyarakat Demokrasi Empatbelas.

Warga berharap BBWS Sumatera II segera turun tangan memperbaiki tanggul dan memberikan ganti rugi kepada korban banjir, agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap kali proyek infrastruktur dilaksanakan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.

Editor
: Zulhamdani Napitupulu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Tersandera Birokrasi: Mengapa Penanganan Banjir Medan Selalu Terlambat ?
Petani Batubara Panen Padi, BULOG Langsung Datang Membeli
Jadi Saksi, Eks Kadis PUPR Sumut Topan Ginting Tiba di PN Medan Dengan Tangan Diborgol
Eks Pj Sekda-Eks Kapolres Tapsel Bersaksi Pada Persidangan Korupsi Proyek Jalan Provinsi Sumatera Utara
Dinas PUPR SUMUT Kembali Tercoreng, Dua Organisasi Pemuda Sumatera Utara Resmi Melaporkan Dugaan Korupsi Proyek Rp41 Miliar Ke Kejati Sumut
Hakim Minta Jaksa Hadirkan Bobby Nasution, Aktivis 98: Dua Jempol untuk Hakim Khamozaro Waruwu
komentar
beritaTerbaru