Senin, 06 Oktober 2025
HUT TNI KE 80

Diduga Tercium Aroma Permainan, APH Didesak Periksa Tuntas Pembangunan Ipal Komunal Di Kuta Bawah Barat

Soeharto - Selasa, 30 September 2025 23:00 WIB
Diduga Tercium Aroma Permainan, APH Didesak Periksa Tuntas Pembangunan Ipal Komunal Di Kuta Bawah Barat
Pekerjaan Pembangunan IPal Komunal Senilai Rp630,000,000,- Dalam Pelaksanaan Kegiatann Hingga Akhir Dari Kegiatan, Senin (29/9/2025).

Sabang,asatupro.com-Manisnya diawal pembentukan pengurus KSM Karya Bersama, Jurong Babul Iman dan Lhok Panglima, Kelurahan Kuta Bawah Barat, Kecamatan Suka Karya, Kota Sabang. Sebelum dimulainya Pekerjaan Pembangunan IPal Komunal senilai Rp630,000,000,-.

Dalam pelaksanaan kegiatan hingga akhir dari kegiatan yang tidak disangka bulan manis yang diberikan, tetapi pahit-pahitnya yang diberikan, seperti yang dirasakan JK Bendahara KSM Karya Bersama didampingi BB, Penyampaian terbuka, Kepada Media Asatupro.com didampingi Media Pindo Merdeka, Pada Senin Siang (29/9/2025) Pukul 15.05 Wib di Kongsi.

JK menjelaskan, penarikan anggaran yang pertama kali sebesar 30 persen sudah diteken oleh bendahara KSM Karya Bersama, untuk penarikan di Bank, tetapi ditarik/diambil secara diam diam Tampa diketahui dan melibatkan bendahara, usai dari penarikan di Bank, yang 30 persen tersebut dari pagu Rp630,000,000,- Bendahara hanya diberikan sebesar Rp80,000,000,- lebihnya entah dibawah kemana kata JK.

Baca Juga:

Hal ini dilakukan bukan yang pertama kali, tetapi di lakukan sampai akhir pekerjaan, Contoh lain kata JK, setiap penarikan anggaran maupun pembelian barang keperluan pekerjaan pembangunan Ipal Komunal, pembeliannya dilakukan diduga secara diam diam bendahara tidak pernah dikasih tau, apalagi untuk dilibatkan untuk pembelian barang, tidak pernah sama sekali, begitu juga dengan Faktur/Bon pembelian barang, Bendahara tidak pernah melihat dan memegangnya satu lembar pun.

"Karna dipegang oleh nya dan tidak pernah diajak duduk bersama bertukar pikiran untuk kemajuan pekerjaan, Begitu juga dengan penarikan Volume hasil pekerjaan tahap ll dan tahap lll, Bendahara hanya disuruh meneken dikwitansi, dan tidak pernah diajak untuk penarikan uang di Bank dilakukan dengan sendirian, apa gunanya Bendahara KSM Karya Bersama pegang uang pun tidak pernah terkesan hanya sebagai formalitas bendahara", tegas JK.

Yang lebih fatalnya lagi kata JK, ada dana perawatan pekerjaan yang tertinggal sekian persen, belum akhir masanya sudah di minta kepada PPK Proyek dan PPK Proyek langsung memberikannya, dilakukan secara diam diam tampa ada musyawarah sama bendahara dan yang lainnya, sampai saat ini pengambilan uang perawatan tersebut rimbanya tidak jelas, kemana uangnya dan dibawah kemana, termasuk sampai saat ini tidak ada dilakukan pembubaran panitia/pengurus KSM Karya Bersama, diduga takut diminta pertanggung jawaban yang menyangkut dengan pembangunan tersebut, karna yang dilakukan baik penarikan anggaran maupun pembelian barang tidak sesuai dengan prosedur dan aturan Kata JK dan BB.

Baca Juga:

"Bendahara KSM Karya Bersama, siap dipanggil APH memberikan keterangan yang sebenarnya, JK juga mendesak APH usut tuntas pembangunan Ipal Komunal yang anggaran Segede Rp 630,000,000,- di Kuta bawah barat", Pinta JK.

BB menambahkan dugaan kasus pembangunan Ipal Komunal yang anggaran Segede Rp 630,000,000 di Kuta Bawah Barat, sudah pernah dilaporkan ke APH (Aparat Penegak Hukum) pada bulan Juni 2025, tapi sampai saat ini diduga belum ada tidak lanjutnya, padahal masyarakat kongsi sangat berharap pembangunan Ipal Komunal dapat di periksa oleh APH secara tuntas Kata BB.

Lanjut BB penegak hukum diminta periksa mulai dari penarikan anggaran, pembelian barang, matrial yang digunakan sampai menghitung ulang Volume pekerjaan pembangunan Ipal Komunal sesuai di RAB kerja, pinta BB kepada penegak hukum.

BB juga meminta siapapun yang terlibat dalam dugaan kasus ini, proses pemeriksaannya tidak pilih kasih diperiksa dengan setuntas tuntas nya, sesuai dengan undang undang tindak pidana korupsi (Tipikor), ungkapnya.

SHARE:
Tags
beritaTerkait
KPK Bakal Panggil Menantu Jokowi, Gubernur Sumut Bobby Nasution Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Jalan di Sumut
Temuan BPK di Dinkes Batu Bara: Kadis Klaim Tuntas, Pakar Hukum: Jerat Tindak Pidana Korupsi Tak Hilang
Hakim Minta Jaksa Hadirkan Bobby Nasution, Aktivis 98: Dua Jempol untuk Hakim Khamozaro Waruwu
Kongsi Kota Sejarah Disorot, Diduga Menjadi Tempat Jual Beli Narkoba
Skandal Perjalanan Dinas DPRD Medan: Rp 4,4 Miliar Uang Negara Belum Kembali, Sekwan Terancam Diseret APH
Pencurian Uang Nasabah Yang Tersimpan Di Bank BSI Cabang Sabang, Diduga Orang Dalam Sendiri
komentar
beritaTerbaru