
Diduga 4 Aktivis Dipukuli Dalam Sel Tahanan Polres Padangsidmpuan, Penasihat Hukum : Siap - Siap Publik Mendengar Kabar Duka!
Empat Aktivis Diduga Dipukuli, Penasihat Hukum Sebut Siap siap publik mendengar kabar duka
HukrimMedan,asatupro.com-Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti menemui massa yang tergabung dalam Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat (Akbar) dan mahasiswa se-Sumut yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Senin (1/9/2025).
Pantauan media Asatupro.com, saat Erni datang langsung disoraki massa.
Massa banyak yang meminta kepastian apakah benar Erni itu adalah ketua DPRD Sumut.
Selain itu, massa meminta Erni beserta jajaran untuk duduk di tanah bersama mereka.
Baca Juga:
Kemudian, Erni pun duduk bersama jajarannya di bawah.
Ada empat anggota DPRD Sumut yang turut mendampingi.
Pada saat Erni datang dan duduk di bawah, massa memintanya untuk kembali berdiri.
Baca Juga:
Kemudian massa meminta dirinya mendengarkan tuntutan mereka.
"Ada tujuh tuntutan kami, bubarkan DPR bubarkan Partai Politik, bentuk Dewan Rakyat, batalkan semua kenaikan pajak untuk rakyat, alihkan kepada kebutuhan dasar rakyat pendidikan dan kesehatan, lakukan evaluasi dan reformasi menyeluruh Institusi kepolisian agar menjadi lembaga yang professional, akuntabel, demokratis dan bebas dari penjalahgunaan kekuasaan.
Usut tuntas pelindas Affan dan Adili seluruh aparat keamanan yang menyebabkan kematian Affan, tolak upah murah buruh dan berikan Jaminan kesejahteraan bagi kelas pekerja dan hentikan brutalitas kepolisian dan segera bebaskan seluruh demonstran yang ditahan sacara sewenang-wenang di setiap daerah," ucap ketua aksi.
Meski hujan melanda, massa tetap menyampaikan aspirasinya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Erni dengan menggunakan pengeras suara menyampaikan permintaan maaf kepada Akbar Sumut dan masyarakat.
"Dengan hati yang tulus, kami menyampaikan permohonan maaf kepada saudara-saudara saya. Mungkin sikap dan langkah kami belum memenuhi kemauan masyarakat Sumut," kata Erni di depan massa aksi, Senin (1/9/2025).
Dijelaskannya, kehadirannya bentuk dari kepedulian terhadap suara rakyat.
"Kami hadir di tengah saudara sekalian bukan untuk mencari alasan. Tapi kami mau memastikan bahwa kami mendengar, peduli, dan merasakan apa yang kalian rasakan," ujar Erni.
Meski berkali-kali minta maaf, namun massa aksi tidak puas.
Mereka meminta Erni melakukan langkah yang nyata.
"Penipu-penipu. Omong kosong tak ada aksi nyata," teriak massa.
Meski begitu Erni menyampaikan permintaan maaf berkali-kali. Namun sayang, tak ada satupun tuntutan massa yang dibahas Erni. Termasuk soal penghapusan tunjangan rakyat.
"Hari ini saya mohon maaf kalau kalian hadir dengan rasa kecewa. Saudara hadir di depan gedung DPRD untuk menyuarakan apa yang jadi keresahan yang ada di Sumut.
Untuk membenahi diri, mungkin banyak kekurangan dari kami. Dan lembaga ini penuhi membenahi diri. Sehingga apa yang kalian suarakan tak tinggal di jalan ini, kami pastikan suara kalian bisa kami bawa dan kami perjuangkan," jelasnya.
Namun pada saat Erni meminta maaf kembali massa kompak memunggungi Erni.
"Punggungi dia kawan-kawan, mereka penipu," ucap koordinator dan kompak mereka memunggungi Erni.
Erni beserta jajaran tiba-tiba masuk kembali ke gedung DPRD yang membuat massa melakukan aksi lempar botol.
Namun aksi lempar botol ke gedung DPRD Sumut hanya sebentar, kemudian massa membubarkan diri.
Empat Aktivis Diduga Dipukuli, Penasihat Hukum Sebut Siap siap publik mendengar kabar duka
HukrimSosialisasi Perda Jadi Ajang Curhat Warga, Eko Afrianta Sitepu Siap Tindaklanjuti Aspirasi Medan Tuntungan
MedanMabes TNI Kirim Seragam PDL Baru Secara Bertahap ke Seluruh Prajurit
NasionalPolsek Pancur Batu Diduga Tutup Mata, Barak Narkoba dan Judi di Bandar Baru Makin Marak
HukrimBayangan Perubahan Dinamika Internal dan Ujian Integritas Polrestabes Medan
MedanTerkesan BPKS Sabang Tutup Mata Melihat Gajebo Bolong Bolong, Tiang Gajebo Keropos dan Gajebo Tumbang
DaerahAyam Kinantan vs Serigala Margonda Adu Strategi Dua Pelatih Asal Sumut di Liga Pegadaian
OlahragaDari Wisata Alam ke Wisata Haram Bandar Baru, Sibolangit Kini Penuh Barak Narkoba dan Mesin Judi
HukrimWalikota Sabang Diminta Untuk Copot PNS PPK Proyek BPKS Sabang, Digantikan Dengan PNS Yang Baru, Agar Terbuka Bukan Menutup Nutupi
DaerahNezar Djoeli Bongkar Kejanggalan Target Pajak Kendaraan Sumut &ldquoData Ini Menyesatkan Gubernur"
Medan