Jumat, 27 Juni 2025

FROMPER : Sekolah Gratis di Sumut Harus Modern dan Berkualitas, Bukan Sekadar Bebas SPP

Zulhamdani Napitupulu - Kamis, 26 Juni 2025 18:48 WIB
FROMPER : Sekolah Gratis di Sumut Harus Modern dan Berkualitas, Bukan Sekadar Bebas SPP
Sekretaris Jenderal DPP Forum Pejuang Reformasi (FROMPER), Ikwal Pasaribu

Medan,asatupro.com-Forum Pejuang Reformasi (FROMPER) menyambut baik langkah Gubernur Sumatera Utara yang menggulirkan program sekolah gratis untuk jenjang SMA dan SMK negeri di provinsi ini. Namun, FROMPER menekankan bahwa sekolah gratis tidak cukup hanya sebatas menghapus biaya SPP. Pendidikan yang bermutu, modern, dan merata harus menjadi target utama demi masa depan generasi Sumut yang lebih baik.

Hal ini disampaikan oleh Ikwal Pasaribu, Sekretaris Jenderal FROMPER, dalam keterangannya kepada media, Selasa (25/6/2025).

Baca Juga:

"Kami mendukung penuh kebijakan sekolah gratis ini. Tapi jangan hanya gratis secara administratif. Sekolah harus menjadi tempat yang nyaman, modern, dan bisa mendorong lahirnya generasi unggul dari desa hingga kota," tegas Ikwal.

Menurut FROMPER, tantangan utama pendidikan di Sumatera Utara bukan hanya soal biaya SPP, melainkan akses terhadap fasilitas pendidikan yang setara, kualitas guru, dan dukungan logistik siswa.

Sekolah Gratis Harus Diikuti Pembenahan

Baca Juga:

Ikwal Pasaribu menjelaskan bahwa untuk mewujudkan sekolah gratis yang benar-benar berdampak, pemerintah provinsi harus:

  1. Menjamin fasilitas pendidikan yang modern dan merata Sekolah di pedesaan harus memiliki laboratorium, perpustakaan digital, akses internet, dan ruang belajar yang layak.
  2. Menyediakan kebutuhan dasar siswa Termasuk seragam, buku pelajaran, dan alat tulis melalui anggaran daerah atau kerja sama dengan CSR swasta.
  3. Memberi perhatian khusus pada guru honorer dan non-PNS Skema tunjangan perlu dipikirkan, terutama dengan diberlakukannya sistem lima hari sekolah yang tentu menambah beban kerja guru.
  4. Menerapkan sistem pendidikan yang adaptif dengan kondisi lokal "Program lima hari sekolah" perlu diuji coba secara bertahap di daerah terpencil agar tidak menyulitkan keluarga petani atau buruh harian yang tak bisa mendampingi anak saat pulang sore.

Aspirasi Masyarakat dari Akar Rumput

Dari sejumlah laporan yang diterima FROMPER, banyak orang tua di desa-desa masih merasa berat secara ekonomi meski sekolah disebut "gratis".

"Kalau seragam, buku, dan kegiatan OSIS masih harus dibayar, maka gratis hanya jadi formalitas. Ini yang harus disikapi dengan jujur dan berani oleh pemerintah daerah," ungkap Ikwal.

FROMPER Siap Kawal Pendidikan Progresif

Sebagai organisasi yang aktif mengawal reformasi kebijakan publik di daerah, FROMPER menyatakan siap bekerja sama dan berdialog dengan Dinas Pendidikan, DPRD, serta masyarakat dalam memastikan bahwa kebijakan sekolah gratis ini benar-benar berpihak kepada rakyat.

"Pendidikan adalah hak dasar. Tapi pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak boleh berhenti di angka 'nol rupiah', tapi harus naik ke tahap 'nol hambatan' bagi semua anak Indonesia di Sumatera Utara," tutup Ikwal Pasaribu.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kejaksaan Negeri Sabang, Melaksanakan Kegiatan "Jaksa Masuk Sekolah" di SMK-Negeri 1 Sabang
MK Putuskan Pendidikan Dasar Negeri dan Swasta Harus Gratis, DPR Sorot Kesiapan APBN – APBD
Kick Off BLK 2025, OJK Sumut Ajak Guru dan ASN Lakukan Ini
Kebersihan dan Tata Ruang SMP Negeri 1 Sabang Disanjung Oleh Kaperwil Aceh Media Pindo Merdeka
Hanya Karena Uang Rp 3000, Siswa SMPN 2 Mardinding Diduga Jadi Korban Penganiayaan Seorang Guru ASN di Sekolah
Ketua DPRK Sabang Diminta Turun Kelokasi SD Negeri 20 Balohan, Plapon Bolong, Atap Sekolah Bocor Sehingga Saat Hujan Datang Banjir
komentar
beritaTerbaru