Selasa, 17 Juni 2025

Kawal Kepemimpinan Megawati Soekarnoputeri, Budiman Nadapdap: Kami Menolak Kriminalisasi Politisasi

Jalaluddin Lase - Sabtu, 28 Desember 2024 14:43 WIB
Kawal Kepemimpinan Megawati Soekarnoputeri, Budiman Nadapdap: Kami Menolak Kriminalisasi Politisasi
Koordinator Forum Kader Senior PDIP Sumut Budiman Nadapdap, dalam Mimbar Bebas Kebangsaan dan Cap Jempol Darah di Medan.(ist)
Medan,asatupro.com-Forum Kader Senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sumatera Utara (Sumut) menolak segala bentuk kriminalisasi politisasi.

Pernyataan tersebut ditegaskan Koordinator Forum Kader Senior PDIP Sumut Budiman Nadapdap, dalam Mimbar Bebas Kebangsaan dan Cap Jempol Darah, Selamatkan NKRI, 27-28 Desember 2024, di Gedung Forum Kader Senior PDIP Sumut, Jl Hayam Wuruk Medan.

Hadir dalam acara mimbar bebas tersebut, Pembina Forum Kader Senior PDIP Sumut Japorman Saragih, Ketua PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Sekretaris PDIP Sumut Soetarto, mantan Walikota Medan Akhyar Nasution dan kader serta simpatisan PDI Perjuangan Sumut.

Menurut Budiman, mimbar bebas merupakan pernyataan sikap atas rusaknya demokrasi di tanah air. Utamanya melakukan kriminalisasi politisasi terhadap PDI Perjuangan.

"Kita sangat heran, kenapa mesti ada terjadi kriminalisasi politisasi yang dialami PDI Perjuangan. Saya katakan PDI Perjuangan karena Hasto Kristianto itu merupakan simbol daripada partai," ungkapnya.

Dan yang lebih sangat mengherankan yakni, kenapa mesti di perayaan natal diumumkan Hasto itu sebagai tersangka. Padahal sprindiknya tanggal 27 Desember.

"Hasto dijadikan tersangka pada saat dia mempersiapkan diri untuk merayakan perayaan Natal beliau sebagai umat Katolik," imbuhnya.

Karenanya, Forum Senior PDI Perjuangan Sumut sangat mendukung tentang penegakan supremasi hukum. Tetapi, katanya, penegakan supremasi hukumnya seperti apa.

Sementara, PDI Perjuangan sendiri melihat dan menyarankan kepada PDI Perjuangan kasus-kasus yang terjadi di Sumatera Utara menyangkut juga Blok Medan, menyangkut lampu pocong, ada pembiaran yang dilakukan oleh KPK.

"Saya kira kalau kita berbicara urgensi ini lebih urgen daripada Hasto. Kalau saya melihat ini bukan korupsi. Kalau saya berpikir jernih ini adalah pemerasan yang dilakukan pejabat KPU. Kita tahu benar bahwa dia bukan pejabat negara dan yang kita tahu tidak ada kerugian negara. Ya tidak ada kerugian negara atau memperkaya orang lain. Kami berpendapat bahwa ini adalah murni politisasi, murni kriminalisasi yang dimana sebelumnya sudah ada desas-desus ya kan," paparnya.

Termasuk dalam podcast nya Qonnie Bakrie sebagai pengamat militer dan pengamat intelijen menyatakan, tidak lama lagi Hasto akan ditersangkakan.

Berarti, kata Budiman, sudah ada elemen saat itu, akan ada kepentingan mengganjal atau merusak tatanan hukum di tanah air. Ini sangat disayangkan. Apalagi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri membidani lahirnya KPK sebagai anti rasuah, seharusnya bertindak secara profesional.


Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru