Sabtu, 28 Juni 2025
Bank Dunia Sampaikan Kritik

Begini Penjelasan Pemerintah Terkait Kebijakan Perekonomian Nasional

Hendrik Hutabarat - Jumat, 11 Oktober 2024 10:52 WIB
Begini Penjelasan Pemerintah Terkait Kebijakan Perekonomian Nasional
Pemerintah memberikan tanggapan atas oandangan atau kritik dari Bank Dunia yang menilai perekpnomian nasional masih sangat terganting pada harga komoditas di pasar dunia.

Jakarta, asatupro.com - Melalui sebuah media nasional di Jakarta beberapa waktu yang lalu, Chief Economist Bank Dunia untuk Kawasan Asia Pasifik, Aaditya Mattoo, memberikan pernyataan terkait perkembangan perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir.

Aaditya Mattoo menyatakan bahwa dinamika kondisi ekonomi Indonesia ternyata masih sangat bergantung pada fluktuasi siklus harga komoditas dunia, khususnya batubara dan minyak kelapa sawit.

Terkait kritikan tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti dikutip asatupro.com, Jumat (11/10/2024),

memberikan sebuah penjelasan yang komprehensif.

Baca Juga:

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan pandangannya dalam sebuah acara peluncuran buku "Hilirisasi Sawit, Cegah Middle Income Trap" yang ditulis karya Saleh Husin, Menperin sebelumnya, di Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah mengamati laporan dari pihak Bank Dunia dimaksud, dan justru tidak terlihat menyinggung soal fluktuasi harga komoditas dan kebijakan restriksi impor.

Karenanya, Agus Gumiwang Kartasasmita menganggap aneh kutipan yang dilakukan oleh pihak media nasional tersebut terhadap laporan Bank Dunia tersebut terkait perekonomian nasional.

Baca Juga:

Kemudian Agus Gumiwang Kartasasmita juga melihat pernyataan Mattoo yang juga dikutip adalah tentang kebijakan restriksi impor pemerintah Indonesia yang dianggap masih cukup ketat.

Khususnya untuk beberapa komoditas dan produk yang dinilai mengakibatkan sektor manufaktur nasional belum cukup kuat untuk menopang perekonomian Indonesia di saat siklus harga komoditas melandai.

Menperin menyampaikan, hal tersebut juga kontradiktif, karena restriksi impor diterapkan sebagai affirmative action untuk melindungi industri dalam negeri.

"Restriksi impor tidak melulu salah, tapi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah RI adalah pengetatan impor untuk barang-barang jadi," ujar Menperin.

Sumber
:
Editor
: Hendrik Hutabarat
SHARE:
Tags
beritaTerkait
OTT KPK di Medan, Sejumlah Pihak Terjaring Operasi Senyap
MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah, Sayonara Coblosan 5 Kotak Suara
MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah, Pileg DPRD Bareng Pilkada
Sinergi Dana Desa dan Koperasi Desa Merah Putih dalam Penguatan Ketahanan Ekonomi Desa
FROMPER : Sekolah Gratis di Sumut Harus Modern dan Berkualitas, Bukan Sekadar Bebas SPP
Luarbiasa, ICRAF Sudah Bikin Petani Sawit di Kabupaten Labura Bahagia
komentar
beritaTerbaru