
Bandar Sabu di Jalan Nagur Kian Merajalela, DPP KOMPI B Minta Polda Sumut Turun Tangan
Bandar Sabu di Jalan Nagur Kian Merajalela, DPP KOMPI B Minta Polda Sumut Turun Tangan.
DaerahDiskusi sawit yang digelar d Jakarta, Jumat (25/10/2024), itu dikerjasamakan dengan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Diskusi tersebut, seperti keterangan resmi yang diterima asatupro.com, Selasa (29/10/2024), dilakukan dengan cara diseminasi atau bedah buku bertajuk "Mitos Vs Fakta Sawit: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global' edisi keempat.
Membuka seminar bedah buku, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Ali Munhanif MA PhD, mengungkapkan bahwa seminar bedah buku ini harus dijadikan momentum bagi para mahasiswa.
Baca Juga:
Terutama, kata Ali Munhanif, untuk mengenal lebih dalam minyak sawit yang berkontribusi pada ketahanan pangan hingga perekonomian baik di level daerah, nasional, maupun global.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal, menyampaikan sebuah pidato kunci atau keynote speech terkait pentingnya minyak sawit dalam ketahanan pangan nasional.
Achmad Maulizal mengatakan, berbagai produk pangan berbasis atau mengandung minyak sawit seperti minyak goreng, margarin, shortening, ice cream, creamer, cokelat, biskuit, roti, mie instan, hingga susu formula.
Baca Juga:
Semua itu, kata dia, dapat dengan mudah ditemukan dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat dari mulai di pelosok desa, daerah, nasional, hingga dunia.
Tidak hanya penting, Achmad Maulizal bilang minyak sawit yang kaya akan vitamin dan asam lemak esensial juga memainkan peran penting untuk penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat.
Dalam keynote speech tersebut, Achmad Maulizal juga menyampaikan bahwa besarnya potensi minyak sawit dalam mencapai ketahanan energi nasional.
Komitmen itu, kata dia, juga semakin kuat seiring dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pengembangan biodiesel sawit yang akan terus ditingkatkan menjadi B40 hingga B50 di tahun depan.
Membuka sesi diskusi dan bedah buku, Dr. Ir. Tungkot Sipayung yang merupakan Direktur Eksekutif PASPI, mengutip pernyataan dari Henry Kissinger, seorang dplomat Amerika Serikat (AS) yang menyatakan bahwa siapa menguasai pangan, dia menguasai manusia.
"Dan siapa menguasai minyak, dia menguasai bangsa. Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa Indonesia dengan minyak sawitnya berpotensi dapat menguasai dunia," ucap Tungkot Sipayung.
Interpretasi tersebut, ujar Tungkot Sipayung, sesuai dengan data saat ini yang menunjukkan bahwa minyak sawit menjadi minyak nabati utama dunia yang digunakan pada berbagai produk yang digunakan oleh seluruh konsumen di dunia.
"Mulai dari produk pangan, produk toiletries, produk kosmetik dan skin care, hingga produk energi," kata Ketua Tim Penyusun Buku Mitos Fakta Sawit ini.
Ia kembali menegaskan bahwa dominasi minyak sawit dalam pasar dunia tersebut tidak disukai oleh negara-negara maju yang juga menjadi produsen minyak nabati kompetitor.
Ketiga minyak nabati utama dunia (minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak bunga matahari) tidak bisa mengalahkan minyak sawit karena minyak sawit memiliki keunggulan harga yang lebih kompetitif dan produktivitas tinggi.
Untuk menghalangi dominasi minyak sawit di pasar global, ucap Tungkot Sipayung, para produsen minyak nabati lain yang menjadi kompetitor melakukan persaingan non-harga.
"Tujuan mereka melakukan hal itu adalah agar tercipta penurunan volume perdagangan dan konsumsi minyak sawit di tingkat dunia," beber Tungkot Sipayung.
Ia mengatakan, persaingan non-harga yang dihadapi sawit baik dari supply side melalui implementasi kebijakan diskriminasi sawit di negara importir.
Seperti, sambung Tungkot, regulasi atau kebijakan Anti-deforestasi Uni Eropa atau EUDR, maupun dari demand side melalui penyebaran kampanye hitam untuk merusak citra sawit di mata konsumen.
"Berbagai narasi dibangun untuk menyebarkan kampanye hitam atau black campaign sawit seperti isu ekonomi, sosial, gizi, kesehatan, dan lingkungan," kata dia.
"Semua isu negatif itu sudah diuraikan secara komprehensif dalam Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi Keempat ini," tegas Tungkot Sipayung.
Selanjutnya buku tersebut dibahas oleh tiga dosen pengajar di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah yakni Dr Ir Iskandar Andi Nuhung, MS (dosen pengajar Magister Agribisnis).
Selanjutnya, ada pula Prof Dr Ir Siti Rochaeni MSi selaku Guru Besar Prodi Agribisnis, serta Prof Dr Lily Surraya Eka Putri M.Env.Stud sebagai Guru Besar Prodi Biologi.
Ketiga dosen tersebut sepakat dengan pembahasan dalam buku terkait kontribusi industri sawit dalam aspek ekonomi, sosial, dan fungsi ekologi.
Bandar Sabu di Jalan Nagur Kian Merajalela, DPP KOMPI B Minta Polda Sumut Turun Tangan.
DaerahMaha Sendi Milala Sah Jadi Ketua DPD IPK Kabupaten Karo
DaerahPuskesmas Kecamatan Krueng Barona Jaya, kabupaten Aceh Besar setiap tahun masih terdapat 10 sampai 15 penderita DBD.
DaerahIkhyar Velayati Di Era Presiden Prabowo Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia
NasionalKepala LLDIKTI Wilayah l Hadiri Sosialisasi "Sinergi, Inovasi dan Aksi Nyata" Oleh Sekjen Kemediktisaintek RI di Universitas Satya Terra Bhi
MedanMusabaqoh Tilawatil Quran ke 54 Labuhanbatu Jadi Sarang Korupsi dan Pungli
DaerahDi Duga Inisial SD Bertugas di Polres Simalungun Meminta Uang Kepada Keluarga Pelaku dan Diminta Kapolres Simalungun Untuk Berikan Sanksi
DaerahDirektur Narkoba Polda Sumut Benarkan Penangkapan di Studio 21, Kasus Sedang Dikembangkan
DaerahRANZ Medan Apresiasi Wali Kota yang Lakukan Tes Urine ke Camat dan Lurah SeKota Medan
MedanBPK Ungkap Belasan Proyek Dinas SDABMBK Medan Tahun 2024 Tidak Sesuai Spesifikasi Sebesar Rp. 3,77 Miliar Lebih.
Medan