Sabtu, 03 Mei 2025

Kinerja Kapolsek Lahewa dan Jajaran Perlu Dievaluasi, Gagal Ungkap Kasus Kejahatan Terhadap Turis

Zulhamdani Napitupulu - Jumat, 02 Mei 2025 10:45 WIB
Kinerja Kapolsek Lahewa dan Jajaran Perlu Dievaluasi, Gagal Ungkap Kasus Kejahatan Terhadap Turis
Turis Christopher Vhi Wang di Desa Afulu, Kecamatan Afulu, pada Minggu, 27 April 2025.
Nias Utara,asatupro.com-Upaya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dalam mempromosikan sektor pariwisata dinilai tidak sejalan dengan kesiapsiagaan aparat kepolisian dalam menangani tindak kejahatan terhadap wisatawan, khususnya turis mancanegara.

Sejumlah kasus kejahatan terhadap wisatawan asing yang diduga dilakukan oleh pelaku kriminal telah mencoreng citra pariwisata Kepulauan Nias, termasuk di Kabupaten Nias Utara yang kini tengah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah pencurian terhadap turis asal Amerika, Christopher Vhi Wang, yang terjadi di Desa Afulu, Kecamatan Afulu, pada Minggu, 27 April 2025. Peristiwa tersebut terjadi di tepi Pantai Tueredawola. Hingga kini, pihak Polsek Lahewa belum berhasil mengungkap pelakunya ke hadapan publik.

Tokoh pemuda Nias Utara, K. Zendato, kepada wartawan mengungkapkan bahwa kasus serupa kerap terjadi di lokasi wisata. Namun, belum terlihat tindakan nyata dari pihak kepolisian setempat dalam menangkap para pelaku.

Baca Juga:

"Lambatnya pengungkapan kasus pencurian terhadap wisatawan asing oleh Polsek Lahewa yang dipimpin IPDA Sinema Harefa menunjukkan seolah-olah mereka tidak peduli terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan, khususnya turis mancanegara," ujar Zendato, Jumat, 2 Mei 2025.

Ia menambahkan, sebagai Kapolsek, IPDA Sinema Harefa dinilai kurang bertanggung jawab terhadap sejumlah kasus yang masih jalan di tempat dan menjadi sorotan publik. "Apa yang dialami wisatawan asal Amerika kemarin berdampak negatif terhadap citra Kabupaten Nias Utara. Polisi harus segera menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak terulang," tambahnya.

Zendato, yang juga merupakan pemerhati pariwisata di Pulau Nias, menyebutkan bahwa kasus kejahatan terhadap turis di Kecamatan Afulu bukanlah yang pertama. Sebelumnya, aksi pencurian juga terjadi di atas kapal wisata yang sedang berlabuh di kawasan tersebut, namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai pelakunya.

Belum terungkapnya kasus-kasus tersebut menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat mengenai kinerja Kapolsek Lahewa beserta jajarannya. Diduga ada unsur pembiaran sehingga para pelaku masih bebas dan kejadian serupa terus berulang.

Masyarakat Nias Utara berharap Kapolri, Kapolda Sumut, dan Kapolres Nias Utara memberikan perhatian serius dan mengevaluasi kinerja Polsek Lahewa, yang dinilai lambat dan tidak profesional dalam menangani kasus kejahatan.

"Kami mohon kepada Bapak Kapolri untuk mengevaluasi Kapolsek Lahewa, IPDA Sinema Harefa, karena diduga tidak profesional dalam bekerja. Jangan sampai kejadian serupa terulang dan membuat wisatawan takut datang ke Afulu. Ini berdampak buruk pada citra Nias Utara sebagai destinasi wisata," tutup Zendato.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kawal Kepemimpinan Megawati Soekarnoputeri, Budiman Nadapdap: Kami Menolak Kriminalisasi Politisasi
Perawat di Nias Utara Dibantu Satu Unit Ambulans Pemberian Telkom Regional 1
komentar
beritaTerbaru