Rabu, 30 April 2025

Sosok : Demi Kesehatan, Bidan Rosa Tak Lelah Provokasi Masyarakat Bersihkan Lingkungan

Bidan Rosa Indriani
Kasmanudin - Rabu, 30 April 2025 00:00 WIB
Sosok : Demi Kesehatan, Bidan Rosa Tak Lelah Provokasi Masyarakat Bersihkan Lingkungan
Kasmanudin/asatupro.com.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Bd. Rosa Andriani, S,ST
Aceh Besar,asatupro.com- Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit berbahanya yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan segera. Itu pula lah satu hal yang menjadi perhatian serius Kepala Puskesmas Kecamatan Krueng Barona Jaya. Karena setiap tahun masih terdapat 10 sampai 15 penderita DBD di wilayah kerjanya.


Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Bd. Rosa Andriani, S.ST ditemui di ruang kerjanya, Senin siang, meski sedang mengikuti kegiatan zoom meeting , dengan ramah melayani wawancara dengan wartawan media ini.

Ia mengakui sudah memprovokasi masyarakat sejak tahan 2021 untuk rutin bergotong royong membersihkan lingkungan.Tujuannya agar jentik-jentik nyamuk tidak hidup dan berkembang menjadi penyebab DBD.

"Gotong royong secara rutin menjadi Solusi pencegahan penyakit DBD dalam masyarakat", ujarnya.

"Memang malaria sudah tidak ada lagi disini. Cuma DBD itu masih ada 10 sampai 15 pasien dalam setahun. Upaya kita mencegahnya adalah ada Tim Malaria berupaya bagaimana supaya nyamuk-nyamuk itu tidak ada". tambahnya lagi.

Bahaya DBD ini, Rosa Indriani menjelaskan, DBD dapat menyebabkan perdarahan internal dan kerusakan organ. Selain itu syok yang ditandai dengan dehidrasi, hipotensi dan nafas tidak teratur.

Begitupun, gagal ginjal akut, ensefalopati dengue yang ditandai penurunan kesadaran dan endema paru yang dapat menggangu fungsi organ tubuh bisa diakibatkan serangan DBD.

"Jadi kita jangan mengabaikan DBD berbahaya ini, lindungi keluarga dengan tetap menjaga kebersihan di lingkungan rumah", Rosa mengingatkan warga Kecamatan Krueng Barona Jaya ( KBJ).

Salah satu strategi yang diterapkan kepala Puskesmas ini adalah pada tahun 2021 melaksanakan gotong royong rutin setiap jum'at turun ke desa di 12 gampong se kecamatan Krueng Barona Jaya.

Kemudian memantau di meunasah-meunasah dan melakukan evaluasi dengan Keuchik kepala Gampong. Dampaknya sangat positif, tidak ada lagi sampah-sampah berserakan di tempat-tempat umum.

"Alhamdulillah malaria atau demam berdarah berkurang. Dan tahun 2022 tidak lagi turun setiap minggu, namun tetap memantau dan bila ada tumpukan sampah terdapat disudut -sudut kampung di tanah kosong saya kirim foto ke pak Keuchik.

"Dua bulan kemudian sudah bersih. Itu cara kita supaya lingkungan tetap bersih. Berkat kerja sama yang baik dari Puskesmas, pak keuchik dan Masyarakat", papar Rosa Andriani alumni Fakultas Kesehatan UNMUHA Aceh ini.

Bidan Rosa Andriani terus mensosialisasikan kepada Masyarakat di wilayah kerjanya, supaya pada pagi hari membuka jendela-jendela rumah supaya udara segar dan cahanya matahari masuk untuk sirkulasi udara. Dan jam 4 sore ditutup, juga dalam rumah kalau ada bisa disemprot obat anti nyamuk.

Rosa menjelaskan kalau malaria lama prosesnya, tetapi DBD atau demam berdarah itu cepat, doun dia Hb nya bisa menyebabkan fatal bagi pasien.

"Kalau DBD sekarang beda sekali, tidak ada lagi tampak gejala merah-merah. Gula darahnya langsung menurun, kemudian bisa tidak sadarkan diri ,karena dia menyerang saraf otak terus. Kemudian DBD ini juga tidak serta merta harus fogging, kita usulkan lagi ke Dinas, seminggu kita cek lagi, apakah lingkungannya ada jentik-jentik nyamuk", ujar Rosa Andriani.


Jentik Nyamuk Dalam Dispencer

Diakuinya sikap warga terkadang kurang kepedulian terhadap kebersihan lingkungannya, pernah juga pihaknya menemulkan jentik-jentik nyamuk dalam dispencer, tempat minum sehari-hari, di ban-ban mobil yang tergenang air. Maka ia minta untuk mencegah DBD yang sangat berbahaya ini tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah di setiap keluarga.


"Dalam setahun ada10 sampai 15 orang pasien yang harus dirawat ke rumah sakit, karena DBD", kata Rosa Andriani.

Ia menyarankan kepada pemerintah, itu khususnya Krueng Barona Jaya menggalakkan kembali gotong royong dan kesadaran Masyarakat untuk bersih lingkungan diri sendiri dulu. Baru lingkungan masyarakat.

"Saya mohon kepada pemerintah itu galakkan kembali gotong royong, khususnya di Krueng Barona Jaya". Pintanya.

Tidak hanya itu, Bidan Rosa Andriani terus berinovasi. Di tahun 2025 ini ia sudah mengajukan proposal kepada pemerintah atrasan untuk pengadaan bibit ikan. Jika dikabulkan, bibit ikan nantinya ditebar di kolam-kolam desa guna menjadi pemangsa jentik-jentik nyamuk. " Kita berharap disetujui", tutupnya. (Kas)

Sumber
:
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru