Senin, 30 Juni 2025

Dua Warga Aceh Ditembak Aparat Malaysia, Pj Gubernur Aceh Minta KBRI dan Kemenlu Berikan Pendampingan Hukum

Soeharto - Minggu, 02 Februari 2025 22:52 WIB
Dua Warga Aceh Ditembak Aparat Malaysia, Pj Gubernur Aceh Minta KBRI dan Kemenlu Berikan Pendampingan Hukum
PJ Gubernur Aceh, Safrizal ZA

Banda Aceh,asatupro.com-Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menanggapi kasus penembakan yang melibatkan aparat Malaysia terhadap lima pekerja migran Indonesia, termasuk dua warga Aceh. Ia meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI Kuala Lumpur untuk memberikan pendampingan hukum dan membiayai perawatan korban yang masih dirawat di rumah sakit.

"Kami harap KBRI dan Kemenlu memastikan hak-hak mereka terpenuhi dan menanggung biaya perawatan hingga mereka sembuh," ujar Safrizal, Kepada wartawan Kamis (30/1/2025).

Lebih lanjut, Safrizal juga meminta Kemlu untuk mendesak otoritas Malaysia agar melakukan investigasi menyeluruh, terutama terkait penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat Malaysia dalam insiden tersebut.

Sementara itu, KBRI Kuala Lumpur terus mengumpulkan informasi lebih lengkap terkait kejadian tersebut dan tengah menyiapkan langkah hukum melalui pengacara yang disewa.

Insiden penembakan ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Salah satu korban tewas adalah B, asal Riau, yang menurut Kemenlu sudah dipulangkan ke Indonesia pada Rabu (29/1). Selain B, dua korban luka lain juga berasal dari Riau, yakni HA dan MZ.

Tiga korban lainnya, MH dan AR, berasal dari Aceh. Mereka kini sedang dirawat di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. KBRI Kuala Lumpur sudah mengakses kekonsuleran dan menemui korban yang masih dirawat. HA dan MZ telah stabil dan mengungkapkan bahwa tidak ada perlawanan dari pekerja migran Indonesia selama kejadian tersebut.

Gubernur Aceh berharap agar pihak berwenang di Malaysia segera mengungkap fakta secara jelas dan memastikan keadilan bagi para korban.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru