Medan,asatupro.com-Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (
LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara,
Prof. Saiful Anwar Matondang, menegaskan pentingnya menjaga kualitas pendidikan, mengembangkan profesionalisme, serta beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masa depan. Ia berharap lulusan ilmu kesehatan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikan Prof. Saiful saat memberikan sambutan pada acara Wisuda
STIKes Mitra Husada Medan yang digelar di aula kampus, Jalan Pintu Air IV, Kwala Bekala, Medan Johor, Sabtu (12/7/2025).
"Peran tenaga kesehatan sangat penting dalam keberlanjutan pembangunan bangsa dan peningkatan kualitas hidup masyarakat," ujar Prof. Saiful.
Ia menekankan, tugas para tenaga kesehatan—terutama profesi bidan—semakin kompleks. Mereka dihadapkan pada berbagai tantangan, khususnya dalam menangani kesehatan ibu hamil dan menyusui, serta pemenuhan gizi anak-anak.
Baca Juga:
"Bidan bukan hanya membantu proses persalinan, tetapi juga harus memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya para ibu, tentang pentingnya pengasuhan anak yang sehat dan bergizi. Masalah stunting dan kekurangan gizi masih banyak terjadi di daerah-daerah," jelasnya.
Prof. Saiful juga menyoroti minimnya tenaga kesehatan di daerah terpencil, termasuk di dusun dan desa-desa, yang sangat membutuhkan peran profesi seperti bidan.
"Tenaga kesehatan kita masih sangat terbatas, terutama untuk mendampingi masyarakat di tingkat kecamatan dan pedesaan, khususnya dalam mendampingi ibu hamil," katanya.
Baca Juga:
Untuk menjawab tantangan tersebut, Prof. Saiful menyampaikan bahwa melalui program "Kampus Berdampak" dari Kemendikbudristek, LLDikti Wilayah I akan menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah di Sumatera Utara. Salah satunya adalah mendorong kolaborasi antara dosen dan mahasiswa perguruan tinggi swasta dengan desa-desa dalam memberikan edukasi dan pencegahan penyakit sejak dini kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Prof. Saiful juga menyinggung masih adanya perguruan tinggi swasta yang belum berbenah dalam meningkatkan kualitas pendidikan maupun mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.
"Masih ada kampus yang tertinggal karena enggan berubah. Banyak dosen yang sudah sejahtera tetapi tidak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3," ungkapnya.
Namun, ia mengapresiasi STIKes Mitra Husada Medan yang dinilai mampu mengikuti perkembangan dan menerapkan tata kelola pendidikan tinggi yang baik.
"STIKes Mitra Husada memiliki keunggulan karena para dosen dan pegawainya aktif mengikuti tren, khususnya dalam pengembangan ilmu kesehatan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua STIKes Mitra Husada Medan, Dr. Siti, menyampaikan bahwa Program Pendidikan Profesi Bidan STIKes Mitra Husada memiliki visi menjadi program studi berdaya saing nasional menuju Asia 2030. Visi tersebut diwujudkan melalui lulusan yang kompeten, inovatif, berintegritas tinggi, unggul dalam kegawatdaruratan, dan memiliki jiwa technopreneur.
"Lulusan kami tidak hanya siap mengisi pasar kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan berbasis teknologi. Bahkan, mereka siap bekerja di luar negeri, seperti Jepang dan Arab Saudi," ujar Dr. Siti.
Ia menambahkan bahwa lulusan STIKes Mitra Husada Medan dibekali dengan nilai-nilai profesionalisme dan kemanusiaan, serta mengimplementasikan nilai PACER (Professionalism, Accountability, Caring, Excellence, Respect) dalam pelayanan kebidanan.
"Dengan semangat Service Excellent, kami berharap para lulusan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan dan berkontribusi dalam mewujudkan Generasi Emas 2045," pungkasnya.
Tags
beritaTerkait
komentar