Minggu, 20 Juli 2025

DPD IMM Sumut Gelar Simposium Perkaderan Nasional Di Medan: Bergerak Memajjkan Indonesia

Zulhamdani Napitupulu - Senin, 14 Juli 2025 16:47 WIB
DPD IMM Sumut Gelar Simposium Perkaderan Nasional Di Medan: Bergerak Memajjkan Indonesia
Simposium Yang Dihadiri Ratusan Kader IMM Dari Seluruh Indonesia
Medan,asatupro.com-Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Utara sukses menggelar Simposium Perkaderan Nasional di Kota Medan, 11-13 Juli di UMSU dengan mengusung tema "Bergerak Memajukan Indonesia". Kegiatan strategis ini menjadi momentum konsolidasi nasional dalam memperkuat arah perkaderan IMM sebagai kekuatan transformasi sosial yang berkemajuan dan berpihak pada kepentingan umat, bangsa, dan negara.

Simposium yang dihadiri ratusan kader IMM dari seluruh Indonesia ini turut menghadirkan berbagai tokoh penting, termasuk, Ketua Umum DPP IMM Riyan Betra Delza, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang diwakili oleh Wakil Rektor III UMSU Prof. Dr. Rudianto, M.Si, Wakil Menteri Pendidikan Dasar & Menengah yang diwakili oleh Stafs Khusus Kemendikdasmen Arif Jamali Muis, dan DPD IMM Se-Indonesia.

Ketum DPD IMM Sumut: Kader Harus Jadi Pelopor Gerakan Intelektual dan Sosial

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPD IMM Sumut, Rahmat Taufiq Pardede, menegaskan bahwa IMM hari ini harus tampil sebagai pelopor gerakan intelektual dan sosial yang berkeadaban.

Baca Juga:

"Kami tidak ingin kader IMM hanya duduk dalam ruang-ruang diskusi yang stagnan. Hari ini, IMM harus hadir di tengah persoalan bangsa—berdiri, bersuara, dan bergerak. Simposium ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk konsolidasi nasional bahwa kader IMM siap menjadi pelaku perubahan," ujarnya tegas.

Ketum DPP IMM: Bangun Kader Visioner dan Kritis Hadapi Krisis Bangsa

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IMM, Riyan Betra Delza, menekankan pentingnya memperkuat kualitas kaderisasi sebagai fondasi perubahan bangsa. Dalam pandangannya, IMM harus mampu membangun kader yang tidak hanya loyal secara struktural, tetapi juga memiliki visi kebangsaan dan keberpihakan terhadap rakyat kecil.

"Perkaderan kita harus melahirkan manusia progresif, bukan kader pasif. IMM harus menjadi kawah candradimuka pemimpin masa depan Indonesia. Mampun menjadi mitra kritis dan mitra strategis pemerintah," ujarnya dalam sambutan yang penuh semangat.

Rektor UMSU: IMM Harus Mampu Mengisi Ruang Strategis di Era Disrupsi

Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Prof. Dr. Agussani, MAP, yang diwakili Wakil Rektor 3 UMSU Assoc. Prof. Dr. Rudianto, M.Si, menyampaikan bahwa IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam harus mampu membaca arah zaman. Menurutnya, era disrupsi digital dan krisis multidimensi saat ini menuntut mahasiswa untuk tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu membangun jejaring gerakan yang solutif dan inklusif.

"Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mendukung IMM dalam membangun gerakan keilmuan dan aksi nyata. IMM harus mengambil peran strategis di sektor pendidikan, sosial, dan kebijakan publik," katanya.

Wamen DIKDASMEN: IMM Harus Jadi Mitra Kritis Pemerintah

Wakil Menteri Pendidikan Dasar & Menengah yang diwakili Stafsus Kemendikdasmen, Arif Jamali Muis, menyampaikan apresiasi atas kontribusi IMM dalam membangun kesadaran intelektual dan sosial di kalangan generasi muda. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara gerakan mahasiswa dan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai tantangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

"IMM harus tetap kritis namun konstruktif. Pemerintah butuh mitra dari kalangan mahasiswa yang mampu mengingatkan dan memberi solusi. Kita butuh gerakan mahasiswa yang mampu menjadi pionir perubahan," tegasnya.

Arah Gerakan: Dari Sumut untuk Indonesia

Simposium ini menjadi titik tolak gerakan baru IMM dalam merancang sistem pengkaderan nasional yang lebih terstruktur, inklusif, dan adaptif terhadap dinamika zaman. Dengan mengusung tema "Bergerak Memajukan Indonesia", IMM menegaskan bahwa proses kaderisasi bukan hanya soal internalisasi nilai, tetapi juga keberanian bertindak di tengah krisis moral, demokrasi, dan keadilan sosial yang membelenggu bangsa ini.

Kegiatan ini diakhiri dengan perumusan rekomendasi strategis yang akan menjadi pijakan Kader IMM Se-indonesia dalam menjalankan proses kaderisasi Ikatan yang dinamakan Sistem Perkaderan Ikatan (SPI).

"IMM bukan organisasi elitis yang hanya sibuk menatap ke dalam, tetapi gerakan rakyat yang bergerak ke luar—membebaskan, mencerahkan, dan memajukan Indonesia," pungkas Ketua Panitia Simposium, Ihya Rizki Ketua DPP IMM Bidang Kader.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
HIMMIA Sumut Yakin Polda Sumut Bekerja Secara Proporsional dan Adil Tanpa Intervensi Apapun
Diskusi Kolaborasi Bangun Sumut, Gubernur Sumut Satu Meja dengan Cipayung Plus dan BEM Nusantara
komentar
beritaTerbaru