
Hadiri HUT ke-14, Walikota Medan: Garda Pemuda NasDem Jadi Motor Penggerak Untuk Rakyat dan Pembangunan
Hadiri HUT ke14, Walikota Medan Garda Pemuda NasDem Jadi Motor Penggerak Untuk Rakyat dan Pembangunan
MedanMedan,asatupro.com-Kemajuan teknologi informasi yang pesat menjadi tantangan sekaligus tuntunan bagi umat Islam untuk lebih cermat dalam menyikapi informasi yang tersebar di media sosial. Hal ini disampaikan oleh Ustaz Mansyur Daus Lubis, S.Pd.I, dalam ceramahnya terkait literasi media dan dampaknya terhadap akidah umat.
Menurutnya, perbedaan latar belakang pendidikan umat Islam menyebabkan beragam cara dalam menanggapi informasi digital.
Ia mengutip klasifikasi yang pernah disampaikan oleh Khalifah Umar bin Al Khattab RA, bahwa umat Islam terbagi dalam empat kelompok saat merespons berita keagamaan dan sosial yakni (1) Mereka yang memahami Islam dan agama lain, (2) Mereka yang memahami Islam tetapi tidak memahami agama lain, (3) Mereka yang tidak memahami Islam namun memahami agama lain, (4) Mereka yang tidak memahami Islam dan juga tidak memahami agama lain.
"Kelompok pertama adalah yang paling ilmiah dan membawa maslahat. Mereka inilah yang seharusnya menjadi panutan dalam menyikapi informasi. Tiga kelompok lainnya justru berpotensi menimbulkan mafsadat atau kerusakan," ungkap Ustaz Mansyur.
Ia menyoroti fenomena terbaru saat serangan militer Iran terhadap Israel terjadi. Banyak umat Islam di Indonesia memberikan dukungan kepada Iran tanpa memahami secara mendalam latar belakang ideologi negara tersebut.
"Sebagian umat menilai Iran sebagai negara Islam pemberani yang membela Palestina. Padahal, mayoritas ulama sepakat bahwa Iran bukan negara dengan mayoritas Sunni, melainkan Syiah," tegasnya.
Kekeliruan dalam memahami perbedaan ini, lanjut Ustaz Mansyur, timbul karena kurangnya literasi keagamaan di kalangan umat Islam, khususnya terkait ajaran Syiah.
Ia mengingatkan bahwa ketidaktahuan ini bisa menimbulkan tujuh dampak serius. (1), Yang batil mengalahkan yang hak, (2) Merosotnya kepercayaan sesama umat Islam, (3) Timbulnya intoleransi internal, (4) Rapuhnya persatuan umat, (5) Perpecahan antar sesama Muslim, (6) Salah dalam menempatkan cinta karena Allah, (7) Musuh dianggap kawan, kawan dianggap musuh.
Ustaz Mansyur mengimbau para dai dan tokoh agama agar memperkuat dakwah berbasis literasi dan diskusi ilmiah. Hal ini dianggap penting untuk mencegah terjadinya salah paham yang membahayakan akidah dan persatuan umat Islam.
"Para dai harus menjadi cahaya pencerah di tengah derasnya informasi, agar umat tidak terjebak pada penilaian emosional yang tidak berpijak pada ilmu," pungkasnya.
Hadiri HUT ke14, Walikota Medan Garda Pemuda NasDem Jadi Motor Penggerak Untuk Rakyat dan Pembangunan
MedanPiala AFF U23 2025 Timnas Indonesia vs Malaysia, Demi Gengsi dan Tiket Semifinal, Live Indosiar
OlahragaAwak Media Dukung Kepolisian Tangkal Radikalisme dan Ajaran NII di Dunia Digital
MedanJPKP Kabupaten Deliserdang Menanggapi Polemik Yang Terjadi di Gedung DPRD, Sangat Menyayangkan Tertundanya Pengesahan KUA PPAS TA. 2025
DaerahPerum BULOG menyalurkan bantuan pangan (banpang) berupa beras kepada warga dari berbagai kabupaten dan kota di Sumut.
MedanPLTMG berkapasitas 25 MW di Kabupaten Nias (induk) akhirnya diserahterimakan pengelolaannya kepada PT PLN NP.
EkonomiPerum BULOG melakukan sejumlah langkah yang terukur agar kualitas CBP terjaga.
NasionalMedan, asatupro.com Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (BULOG) kantor wilayah (Kanwil) Sumatera Utara (Sumut) menggelar gerakan
MedanHasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia Indonesia Jumpa Saudi dan Irak
OlahragaKPK Periksa Mulyono Mantan Kadis PUPR Sumut, 7 Orang Lagi Bakal Menyusul Berikut Namanya
Nasional